Notification texts go here Contact Us Buy Now!

Pernikahan dan seks?



14 Tips Hubungan Suami Istri yang Baik agar Tetap Langgeng


Mau tahu tips hubungan suami istri yang baik dari para pakar hubungan? Simak di bawah ini!


Moms, tentu mau dong punya hubungan pernikahan yang awet dan langgeng sampai maut memisahkan? Tentunya, hubungan itu harus senantiasa dirawat setiap hari layaknya tanaman. Hal ini pun diperkuat dengan ujaran seorang psikologis klinis dari Philadelphia, Seth J. Gillihan, PhD.


“Kebanyakan dari kita baru ‘bekerja’ ketika hubungan sudah masuk crisis mode, memberikan perhatian tulus hanya ketika ada masalah yang perlu diperbaiki. Nyatanya, hubungan itu seperti taman: Bahkan saat taman terlihat baik-baik saja, hama bisa bertumbuh dan merusaknya,” kata Gillihan.


Tips Menjaga Hubungan Suami Istri yang Baik


Lantas, bagaimana tips hubungan suami istri yang baik agar selalu langgeng sampai maut memisahkan? Simak 5 saran dari konselor Gillihan di bawah ini.


1. Selalu Asumsikan yang Terbaik


Tips hubungan suami istri yang baik pertama adalah selalu berpikiran positif. Tapi, terlepas dari apakah Moms seorang yang berpikiran positif atau tidak, terkadang ada saja sikap pasangan yang membuat kita sakit hati atau tersinggung. Padahal, suami Moms pun belum tentu punya niat untuk membuat Moms sakit hati.


“Apalagi kalau kita sudah dalam keadaan jengkel, hal setipis rambut saja bisa kita anggap salah dan buruk,” ucap Gillihan.


Jadi, Gillihan menyarankan, cobalah pada pagi hari katakan pada diri Moms sendiri bahwa, “Hari ini saya akan berusaha bersikap seramah mungkin terhadap apapun yang saya hadapi.”


Menurut Gillihan, mentalitas iini bisa memberi Moms kebebasan untuk mengatasi diri sendiri dan bisa memberi contoh pada pasangan untuk melakukan hal yang sama.


2. Stop Menggunakan Kata “Harusnya”


Menurut Gillihan, kata “seharusnya” bisa jadi adalah kata terburuk dalam hal hubungan. “Ini menciptakan rasa ketidakadilan, bahwa sesuatu harus berbeda dari apa adanya,” ujar Gillihan.


Sebab, biasanya kata “seharusnya” ini mengikuti kata-kata yang sesuai keinginan pribadi dan terkesan egois, bukan kebenaran yang sesungguhnya.


Daripada melontarkan kata-kata, “Kamu seharusnya pulang lebih cepat, dong!” kenapa tidak menggunakan kata-kata, “Aku berharap kamu bisa pulang lebih awal supaya kita bisa berduaan lebih lama.”


Daripada melontarkan kata-kata, “Kamu seharusnya membuang sampah! Lihat tuh, sudah menumpuk.” gunakan saja kata-kata, “Bisakah kamu menolongku untuk membuang sampah?”


Lebih enak didengar bukan, Moms?


3. Mendengarkan


Mungkin selama ini Moms sudah merasa mendengarkan pasangan, tapi apakah Moms benar-benar sudah mendengarkan dan mengerti?


Mendengarkan di sini bukanlah perkara “yang satu berbicara dan yang satu tidak.”


Mendengarkan di sini adalah proses di mana Moms bisa diam dan mendengarkan bagaimana perasaan pasangan kemudian mencoba mengerti dan tetap membuatnya nyaman.


Dilansir dari Planned Parenthood, ungkapkan perasaan kita pada pasangan. Berikan pertanyaan dan dengarkan jawabannya. Kalau kita sedang kesal, beri tahu pada suami, jangan sampai suami menebak-nebak sendiri.


Berbicara mengenai masalah berfungsi untuk membangun kepercayaan dan membuat hubungan suami istri yang baik dan lebih kuat.


Tidak hanya berkomunikasi mengenai masalah, jangan lupa sampaikan pada suami kalau dia melakukan sesuatu yang membuat Moms bahagia.


4. Jadi Partner dalam Kehidupan Sehari-hari


Terkadang, karena banyak sekali kegiatan, Moms dan pasangan sering lupa memerankan peran “suami-istri.” Misalnya saja, karena Dads kelelahan dan lupa mengecup Moms saat pulang. Atau saat Moms kewalahan dengan mengurus anak-anak, jadi lupa menyiapkan makan siang Dads.


Saat Moms dan Dads tahu keadaan akan menjadi sibuk, sebaiknya beri tahu satu sama lain, Misalnya, saat Dads ada banyak pekerjaan di kantor, Dads bisa memberi tahu Moms sebelumnya. “Aku akan sangat sibuk semingguan ini di kantor, kira-kira apa yang bisa aku bantu saat ini?”


Dengan memberi tahu lebih dulu, Moms dan Dads jadi bisa mengatur ulang jadwal untuk menghabiskan waktu bersama.


Misalnya dengan sarapan bareng karena sudah pasti tidak bisa makan malam bersama. Cara ini akan membuat hubungan suami istri yang baik dan akan menjadi lebih hangat serta penuh pengertian.


5. Selalu Mengecek Keadaan Pasangan


Percayalah Moms, sebaik apapun Moms mengenal pasangan, tidak pernah ada yang tahu apa isi hati seseorang. Begitu juga dengan Dads.


“Jadi jangan berharap kalau pasangan tahu segalanya tentang isi hati kita. Suami istri tidak akan melewati banyak drama apabila kita bisa menyuarakan pikiran kita pada pasangan,” ucap dr. Chloe Charmichael, PhD, psikolog klinis di New York City.


6. Saling Menghormati Satu Sama Lain


Saling menghormati adalah ilar pernikahan yang bahagia. Bahkan saat Moms marah, ekspresikan diri kita melalui prisma rasa hormat. Rasa hormat memungkinkan kita untuk menghindari situasi di mana salah satu pasangan merasa bahwa separuh lainnya memanipulasi dan menekan mereka.


7. Jangan Membanding-bandingkan Pasangan


Jangan membandingkan pasangan kita dengan suami dan istri orang lain, terutama seseorang di situs jejaring sosial seperti Instagram atau Facebook. Ini berlaku dalam pikiran kita dan dengan lantang.


Ingatlah bahwa orang sering kali memilih untuk tidak menunjukkan realitas mereka tetapi gambaran kehidupan dan hubungan yang mereka inginkan. Jadi, ketika suami lain menghujani wanita mereka dengan karangan bunga, membawa mereka ke restoran mahal, atau membelikan mereka hadiah, kemungkinan besar itu salah. Sekalipun demikian, itu tidak berarti bahwa pasangan tersebut bahagia.


8. Tetap Bugar, dan Jaga Diri Kita


Jagalah selalu diri Moms sendiri. Pernikahan yang bahagia adalah tentang seks yang baik. Orang suka melihat apa yang menarik, termasuk suami kita. Jadi Moms harus tetap bugar dan sehat. Pikirkan tentang penampilan kita saat berada di depan pasangan, bahkan di rumah.


Celana jogging tua dan kaos oversized dilarang. Tubuh tegap dan loungewear yang nyaman namun seksi? Itu ya yang benar. Aturan ini berlaku untuk pria dan wanita ya, Moms.


9. Memaafkan Satu Sama Lain


Tidak ada manusia yang sempurna. Kita semua pasti membuat kesalahan. Hubungan apa pun pasti akan membawa kesalahpahaman dan luka di antara pasangan. Jika pasangan tidak bisa saling memaafkan satu sama lain, maka seiring waktu, hubungan itu akan runtuh di bawah beban keluhan yang menumpuk.


10. Hindari Kata-kata Kasar, Terutama "Perceraian".


Cobalah untuk menghindari frasa seperti "Jika ini terus terjasi, lebih baik kita berpisah." Dan jangan pernah mengucapkan kata "perceraian". Jika Moms akan mengatakannya, bersiaplah untuk pergi dan menemui pengacara. Jangan menarik kembali kata-kata yang sudah dikeluarkan sebelumnya dengan kata-kata, "Saya tidak serius." Mengapa? Karena bisa jadi karena emosi, suami pun mengiyakan kata-kata yang kita keluarkan.


Ungkapan seperti itu, yang sering diucapkan dalam kemarahan, tidak dilupakan. Bahkan setelah Moms berbaikan, itu hanya akan meningkatkan kemungkinan perceraian yang sebenarnya.


11. Kontrol Emosi Masing-masing


Membuat hubungan suami istri yang baik, Moms bisa mencoba katakan pada diri sendiri "Berhenti!" kapan pun kita ingin menghina orang yang kita cintai. Jika Moms merasa tidak bisa mengendalikan diri, diamlah sebentar, tarik napas dalam-dalam, dan coba pergi jalan-jalan.


Hanya saja, jangan menggunakannya untuk menghukum pasangan kita dengan isolasi. Beri tahu mereka bahwa kita butuh waktu dan akan kembali membicarakan semuanya setelah kita sudah tenang.


12. Jangan Membicarakan tentang Masalah Rumah Tangga Kita


Jangan pernah mengatakan hal-hal buruk tentang pasangan kita kepada orang lain. Bahkan pada ibumu. Tidak juga pada teman dekat kita.


Setelah pertengkaran kita, Moms akan melupakan segalanya dan saling memaafkan, tetapi ibu dan pacar mungkin merasa lain. Saat itulah pasangan kita akan tetap berada dalam pandangan negatif untuk mereka, dan mereka akan memperlakukannya dengan buruk.


Ketika segala sesuatunya benar-benar sulit, pertama-tama bicarakanlah dari hati ke hati dengan pasangan. Jika benar-benar harus berbagi dengan orang lain, hubungi psikolog keluarga.


13. Cari Tahu Love Language Masing-masing dari Kita


Setiap orang memiliki bahasa cinta mereka sendiri. Bahasa kita mungkin berbeda dari bahasa cinta pasangan. Untuk berbicara tentang cinta, dia dapat mewujudkannya dengan kata-kata dukungan dan pujian, mungkin dengan sentuhan dan perhatian, atau bahkan dengan hal-hal materi seperti hadiah.


Masing-masing dari kita memiliki bahasa cinta. Apa pun bahasa cinta pasangan kita, pelajari dan gunakan.


14. Sediakan Waktu untuk Berkencan


Habiskan waktu berduaan untuk menyalakan kembali keintiman dan romantisme dalam hubungan pernikahan kita. Ini akan membantu Moms mengingat apa yang menyatukan kita sejak awal. Penting untuk "menyediakan" waktu untuk menyendiri bersama, karena kita tidak mungkin, terutama dengan tuntutan unik gaya hidup militer, hanya untuk "menemukannya".


Sekali seminggu atau sebulan sekali, jadwalkan jenis kencan yang kita jalani ketika masih lajang atau sebelum memulai keluarga. Setuju untuk tidak membahas anak, mertua, atau keuangan. Berdandan dan pergi makan malam layaknya orang berpacaran, menonton film, atau menghabiskan malam yang "berkualitas" di rumah dengan telepon dimatikan.


Rencanakan aktivitas yang akan kita lakukan bersama secara bergiliran. Jika Moms ingin mempertahankan gairah dan hubungan, romansa harus menjadi bagian yang berkelanjutan dari hubungan kita, bukan sesuatu yang terbatas pada ulang tahun dan hari jadi saja.


Biar Langgeng, Buat Jadwal Hubungan Intim Suami Istri




Setelah menikah, maka setiap pasangan diwajibkan mengetahui segala hal apapun yang berhubungan dengan suami dan istri, khususnya mengenai hubungan seks atau intim. Pasalnya, berhubungan seks menjadi salah satu bagian terpenting dalam pernikahan. Jika terjadi masalah berkaitan dengan seks, hal ini akan mengakibatkan hubungan suami dan istri menjadi renggang bahwa bisa menjadi faktor pemicu perselisihan. 


Selain bertujuan untuk mendapatkan keturunan, melakukan hubungan seks dapat membuat hubungan antara Anda dan pasangan akan semakin lebih intim. Berhubungan seks mampu menciptakan kebahagiaan jika Anda melakukannya dengan tepat dan penuh cinta. Maksud dari melakukan seks secara tepat yaitu dilakukan di waktu atau intensitas yang tepat. 


Pada waktu yang tepat misalnya saat Anda dan pasangan paham kapan mood sedang baik, sehingga hubungan seks pun dapat dinikmati bersama oleh kedua belah pihak. Sedangkan intensitas yang tepat misalnya seberapa giat atau rajinnya Anda dan pasangan melakukan hubungan intim jika ingin cepat mendapatkan keturunan. Intensitas hubungan seks yang kurang, memungkinkan hubungan diantaranya keduanya juga menjadi kurang intim.


Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Anda dan pasangan membuat sebuah jadwal khusus untuk melakukan hubungan suami istri. Pada salah satu situs Asiaone memaparkan bahwa setiap pasangan yang membuat jadwal berhubungan seks, maka mereka akan lebih berusaha menjaga penuh pada komitmen hubungan pernikahan mereka. 


Pentingnya seks dalam hubungan suami dan istri




Salah satu survei yang dilakukan sebuah media di Inggris kepada beberapa pasangan sebagai responden mengenai bagaimana mereka menjaga keintiman hubungan bersama pasangan. Hasil dari survey tersebut ternyata mayoritas jawaban dari mereka memiliki jawaban yang sama. Salah satu responden bernama Ar’nie Rozah Krogh, mengatakan bahwa kunci kebahagiaan dalam pernikahan adalah berhubungan seks secara teratur. 


Lalu untuk mengatasi masalah-masalah lainnya seperti libido rendah, stres, dan kelelahan, Krogh dan suaminya membuat sebuah jadwal berhubungan seks pada waktu yang tepat. Bagi mereka, hal itu bertujuan untuk menjaga gairah dalam melakukan seks serta mengembalikan keintiman dalam hubungan. Menurut Krogh, dengan membuat jadwal seks menjadikan tanda kedewasaan dalam komunikasi antara kedua individu dalam ikatan pernikahan.


Kapan harus membuat jadwal seks?




Salah satu pakar lain berpendapat, seorang sex educator Emily Nagoski mengatakan jika akan membuat jadwal seks maka sebaiknya Anda diskusikan terlebih dahulu dengan pasangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari jadwal kegiatan pribadi Anda tidak terjadi bentrok atau mengganggu jadwal kegiatan pasangan yang sudah disusun sebelumnya. Menurutnya Emily, Anda dan pasangan perlu membuat kesepakatan agar seks dapat dilakukan saat akhir pekan atau setidaknya dapat merencanakan jadwal paling tidak seminggu sekali. 


Selain itu, pasangan suami istri juga perlu mendiskusikan tentang jumlah minimal berhubungan seks dalam jangka waktu tertentu. Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya rasa bosan dalam melakukan percintaan.  Anda juga perlu mengingat bahwa seks yang dilakukan secara spontan tidak akan selalu membuat kesenangan terlebih lagi pada para pasangan baru. 


Karena tentunya butuh penyesuaian diri dengan ritme hubungan suami istri, dan untuk beradaptasi dengan teknik tertentu yang dapat membuat Anda dan pasangan mencapai kenikmatan bersama saat sedang melakukan hubungan intim. Dalam melakukan hubungan seks, Anda dan pasangan harus saling menghargai satu sama lain. Saling mengucapkan terima kasih kepada pasangan atas segala hal yang telah dilakukan bersama. 


Agar hubungan Anda dan pasangan semakin intim, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk membuat jadwal hubungan seks:


Membuat Jadwal Secara Implisit


Buatlah perencanaan jadwal seks secara implisit, yakni tidak mengharuskan Anda dan pasangan bercinta pada waktu yang sudah ditentukan, Anda dapat membuat jadwalnya secara lebih lembut tanpa ada unsur paksaan. 


Misalnya, Anda diskusikan dengan pasangan untuk berhubungan intim pada hari Sabtu pagi saat anak-anak belum bangun lebih cepat dari hari biasanya. Anda juga bisa memberikan isyarat kepada pasangan untuk menjadwalkan waktu berduaan pada akhir pekan.


Biarkan Pasangan yang Mengatur Jadwal


Jika sejauh ini Anda yang lebih sering membuat jadwal untuk hubungan seks, maka tidak ada salahnya membiarkan pasangan Anda yang mengaturnya sesekali. Cara ini cukup efektif bagi pasangan yang memiliki gairah seks yang rendah. Hal ini akan ada banyak ‘kejutan’ dan pasangan Anda bisa mendapatkan keinginannya saat rencananya berhasil.


Tidak Perlu Memaksa


Dalam hal ini, Anda dan pasangan perlu juga membuat kesepakatan bahwa tidak ada unsur pemaksaan dalam membuat jadwal seks jika Anda atau pasangan tidak mau. 


Membuat jadwal seks memang bertujuan untuk menghidupkan kembali keintiman hubungan suami dan istri. Namun, cara ini diperlukan komunikasi yang baik antara Anda dan pasangan agar hubungan sudah terjalin tetap bergairah dan tidak cepat pudar.


Suami Tetap Harmonis, Meski Sudah Punya Anak


Terus langgeng bersama suami, siapa yang tak mau? Lakukan empat cara ini agar hubungan tetap harmonis meski sudah punya anak.


Jakarta Siapa wanita yang tak ingin hubungannya tetap harmonis dengan suami meski sudah punya anak? Memang kadang ada saja rintangan atau tak sesuai harapan, tetapi keharmonisan rumah tangga bisa diraih dengan beragam cara.


Untuk pasangan yang sudah dikaruniai anak, kadang quality time bisa berkurang karena sibuk mengurus anak, urusan rumah tangga, dan pekerjaan. Itu bisa menjadi batu sandungan yang memengaruhi keharmonisan bersama pasangan.


Tips menjaga keharmonisan suami istri


Waktu malam yang biasanya dipakai untuk berdua dan berhubungan intim, diisi untuk menenangkan si Kecil yang nangis, mengganti popoknya, menyusui, atau mengurus keperluan anak. Bukan tidak mungkin, hubungan suami istri merenggang.


Namun jangan keburu frustasi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki dan menjaga hubungan dengan pasangan.


Tetap komunikasi


Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, salah satu cara menjaga keharmonisan dengan suami adalah tetap berkomunikasi.


“Jika Anda adalah tipe orang yang memilih untuk diam dan menyimpan perasaan dalam hati, segera ubah kebiasaan ini. Komunikasi adalah kunci utama dalam sebuah hubungan,” tegas dr. Dyan.


Ia menambahkan, jika Anda merasa hubungan mulai renggang dan tidak seharmonis dulu, jangan hanya disimpan.


“Komunikasikan apa saja yang ada di hati Anda dengan pasangan. Jika Anda tidak, bukan tidak mungkin hubungan Anda jadi lebih banyak masalah dan perdebatan,” kata dokter yang kerap disapa Ega itu.


Ajak pasangan berbicara empat mata, dan pastikan Anda maupun pasangan sedang berada dalammood yang bagus. Hindari membuka pembicaraan saat sedang emosi atau lelah karena pekerjaan di kantor maupun di rumah.


Curi momen berdua


Agar hubungan tetap mesra, penting bagi setiap pasangan meluangkan waktu hanya berdua. Meski hanya satu atau dua jam, momen ini bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan kedekatan yang mungkin hilang karena kesibukan masing-masing.


Anda bisa makan malam bersama di dapur setelah menidurkan anak. Anda juga bisa pergi nge-date dan minta tolong orang tua, mertua, atau pengasuh anak untuk menjaga anak selagi Anda pergi dengan pasangan.


Atau agar tetap sehat, Anda bisa menyisihkan waktu olahraga berdua. Lari pagi atau pergi berdua ke gym bisa menjadi pilihan yang baik.


Tetap rutin berhubungan intim


Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kedekatan dengan pasangan adalah berhubungan seks.


“Rutin berhubungan seks dipercaya mampu meningkatkan kembali kedekatan yang mungkin telah hilang. Bahkan, berhubungan seks bisa mencegah hubungan Anda tidak harmonis bersama pasangan,” jelas dr. Ega.


Hal di atas dikuatkan oleh studi yang dilakukan oleh Departemen Psikologi Universitas Toronto Missisauga di Kanada pada tahun 2015. Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, dari KlikDokter, pada studi itu, sekitar 25.000 responden diberi pertanyaan mengenai seberapa sering mereka berhubungan seks dalam seminggu dan seberapa bahagia kehidupan mereka.




Hasilnya, pasangan suami istri yang berhubungan seksual satu kali dalam seminggu lebih bahagia dibandingkan pasangan yang melakukannya lebih jarang.


“Kondisi ini juga berlaku pada pasangan yang baru menikah, maupun pada pasangan yang sudah lama menikah,” tambah dr. Resthie.


Liburan berdua 


Jika sekiranya si Kecil sudah bisa ditinggal dalam waktu yang cukup lama, tak ada salahnya Anda dan pasangan menghabiskan waktu berdua untuk liburan. Pilihlah destinasi yang Anda dan pasangan sukai.


Nikmatilah waktu berdua sambil membicarakan hal-hal yang membuat bahagia. Tak ada salahnya juga merefleksikan kehidupan pernikahan yang sudah dilalui dan membicarakan rencana-rencana ke depannya.












































































































Jangan jadikan kesibukan membuat hubungan dengan suami tak lagi harmonis meski sudah punya anak. Anda dan pasangan tetap bisa mengusahakan keharmonisan dengan cara-cara tadi. Bila mengalami kesulitan, misalnya hubungan dipenuhi dengan pertengkaran, jangan malu untuk minta bantuan profesional misalnya konselor pernikahan.


Post a Comment



Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.