Notification texts go here Contact Us Buy Now!

Penghulu viral se-malang raya, pak Anas; bikin ngakak!

 

Pernyataan seorang pengantin perempuan siap melayani suami di depan penghulu, viral di media sosial.


Namun, pernyataan tersebut diluruskan oleh bapak penghulu.



Video viral pengantin wanita saat akad ini diunggah oleh akun Instagram @malangraya_info.





Dalam unggahan video tersebut memperlihatkan sepasang pengantin yang tengah melaksanakan prosesi akad nikah.




Viral Pengantin Perempuan Siap Melayani Suami, Jawaban Penghulu Justru Menohok.



Tampak pengantin perempuan dan laki-laki dengan pakaian putih saling berhadapan dengan penghulu. Kemudian si penghulu yang berpakaian jas  dengan mik di tangannya bertanya kepada pengantin perempuan dengan bahasa Indonesia campur bahasa Jawa.







"Apa yang kau lakukan untuk nyenengno suamimu," tanya penghulu.





"Eee..Melayani," jawab pengantin perempuan.





"Melayani? Lapo? Melayani opo?" kejar penghulu.





Sang pegantin wanita pun tersenyum malu, lalu disambut ketawa bapak penghulu. Pengantin pria pun juga tertawa di samping istrinya.





"Melayani opo nduk?" tanya lagi penghulu.





"Semuanya Pak?" jawab pengantin perempuan sembari melepas masker.





"Ha..." jawab penghulu kaget.





"Sembarangkalir," tegas pengantin perempuan agak grogi dengan mik di angkat dekat bibirnya.





"Sembarangkalir? Mbenahno genahno genteng bocor barang'on .. ndak begitu anakku. Istri sholehah jawabnya bukan sembarangkalir. Situk, tapi mantap. Taat. Mentaati suami," ujar penghulu.





"Sanggup a?" tanya penghulu. "sanggup," jawab pengantin perempuan ini.





Diketahui, sosok penghulu yang lucu ini bernama Ust Anas Fauzi, kepala KUA Lowokwaru Kota Malang. Dirinya juga kerap memberi wejangan kepada pasangan pengantin yang dinikahkan.





Unggahan tersebut pun memancing reaksi dari warganet. Tak sedikit yang justru perhatian pada reaksi pengantin perempuan.





"Bendino seloso malem rabu, mesti pengajian mari magrib sampek isak ndek nggenku min, lucu ancen ustad anas," ujar @nan**





"mental tempe kenek modin iku wurung rabi," imbuh @den**





"Mantene langsung g*bl*k ndadak," kata @yoga**





"wkwkwk anjirr ngakak," ujar @col**





"Wkwkwkkw sakno thermor mbak e," ucap @bless**





"Salimmmm mudhine nasihate anyess ing manah," kata @iis***





"ajorrr .. di gojloki sek .," kata @fqp**



Salah satunya adalah pesan yang ia sampaikan kepada mempelai pria berprofesi dokter. Setelah ijab kabul, Anas bertanya kepada mempelai soal tempat tinggal untuk rumah tangganya.





"Masih ngontrak," jawab mempelai tersebut.





"Di mana pun tempat tinggal di situ ada iuran warga, sanggup (bayar)?" balas Anas.



"Sanggup," tegas pria tersebut sambil tanda tangan buku nikah.





Anas mengatakan jawaban dari pengantin itu bukanlah hal yang utama. Yang ia ingin sampaikan adalah doa agar pernikahan tersebut diberikan keberkahan rezeki.





"Ketika nikah, rezekinya lancar, Allah berikan kekayaan. Uang yang tercecer ditabung, daftar haji, daftar umrah, itung-itung zakat. Ada iuran warga itu refreshing saja," kata Anas, Selasa (31/8).





Anas telah menjadi penghulu selama 12 tahun di Malang. Dalam rentang waktu itu, ia memperkirakan sudah menikahkan 5.000 pengantin.









"Ribuan ya. Rata-rata per tahunnya 700 [pasangan]," imbuhnya.





Ia menambahkan gaya bercanda tapi serius itu sudah lama ia terapkan. Penyampaian seperti itu dipilih karena menurutnya, acara ijab kabul bukan sebuah pengajian.





"Menjaga hubungan, tidak bertele-tele. Kita menghindari kekecewaan pengantin gara-gara kelamaan akad nikah acara jadi amburadul," imbuhnya.





Dalam proses ijab kabul, ia hanya menghabiskan waktu maksimal 25 menit. Itu sudah termasuk pesan pernikahan dan ijab kabul. Meski singkat, pesan-pesan pernikahan telah disampaikan dengan baik.







"[Nasihat] diberikan dengan cara lugas seperti itu [candaan] sebab orang menikah dalam suasana senang," pungkasnya.





Meski begitu, ia mengatakan pengantin tersebut telah menerima Bimbingan Perkawinan yang telah dilakukan di KUA. Biasanya sejumlah pasangan dikumpulkan untuk mengikuti pembekalan sesuai dengan jadwal.



Dalam memberikan wejangan, Anas mengaku tidak asal. Hal itu disesuaikan dengan kondisi pengantin saat akan mulai ijab kabul.





"Saya melihat kondisi di lapangan. Gimana mantennya. Saya ajak bicara. Kayaknya paham ke sini, gak paham ke sini. Atur sesuai dengan feeling," pungkasnya.


Post a Comment



Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.